Mengembalikan Kehidupan Islam

Menjadi bagian dari perubahan menuju kehidupan penuh berkah dengan Islam.

Menjadi Bagian dari Leader of Change

Hidup itu mesti kita buat berharga - penuh berkah - berbuah syurga bersama para ahli syurga.

The Real Muslim Style

Muda, Mulia, Dirindu Syurga - Menggapai Sukses Hakiki Tanpa Batas - Totalitas Taat kepada Allah.

Berbagi Demi Kemuliaan

Tentang aku, kamu, dan dia menuju ketaatan kepada-Nya.

Mutiara Peradaban Gemilang

Yang asing datang membawa sakit berkepanjangan. Guratan demi guratan derita harus mau dijalani sedemikian rupa. Hingga hadirlah mutiara dan kilaunya yang tiada tara. Ya. Belajar dari kisah mutiara. Seperti itu juga rupa ikhtiar yang mesti kujalankan.

Senin, 06 Maret 2017

Ketika Kak Fazza Salah

Ketika Kak Fazza Salah 

Oleh Hasna Dieni Rozanah 

Siang hari itu adalah saat yang paling membahagiakan bagi Fazza, seorang kakak yang memiliki satu adik kecil ini menjadi sosok yang terkenal dikalangan teman-temannya, dan para remaja. Tak hanya terkenal, ia pun menjadi sosok yang dikagumi dan didamba oleh banyak orang. Bagaimana tidak disukai banyak orang jikalau dia adalah seorang laki-laki tampan, pintar, dan juga termasuk anak yang sholeh. Ya siang hari itu adalah saat yang membahagiakan bagi Fazza, kenapa? Karena ia pada siang itu diberi undangan ke salah satu stasiun radio di kotanya. Walaupun memang acaranya bukan pada siang hari itu, tapi entah ia merasa bahagia hanya dengan undangan itu saja. Tanpa berpikir panjang dan tanpa perlu izin pada siapa pun, Fazza menyanggupi untuk hadir pada acara di radio esok harinya. Fazza yang masih duduk di kelas 3 SMA ini memang tak pernah lagi izin pada orangtuanya, ketika ia hendak pergi-pergian. Bukan karna ia seorang tak tau adab ataupun apalah, tapi kini ia memang hanya tinggal berdua dengan adik perempuannya yang kini masih duduk di bangku SMP kelas 1, nenek-kakek ataupun bibi-pamannya biasa datang seminggu sekali untuk mengontrol keadaan mereka berdua. Ayah Fazza dan Nisa meniggal ketika Fazza masih berumur lima tahun dan ketika Nisa baru hidup di dunia selama seminggu, sehingga Nisa sama sekali tak pernah melihat langsung wajah ayahnya selain di foto. Ibunya pun menyusul sang suami sejak tiga tahun yang lalu, tepatnya saat Fazza kelas 3 SMP dan Nisa kelas 4 SD.

Jangan Berputus Asa

Jangan Berputus Asa 

Oleh Nurul Faizah

Namaku Laras aku seorang siswi kelas 8 SMP IT Al-Mujahid. Di sinilah awal ceritaku.   
Sekarang sudah memasuki awal bulan Juni. Menurut kalender akademik, minggu ke tiga di bulan Juni ini adalah waktu bagi para pelajar untuk mengikuti UKK atau Ujian Kenaikan Kelas. Namun menurutku bulan ini adalah bulan yang paling tidak aku sukai, kenapa? Ya, karena di bulan ini aku harus mempelajari atau menghafal kembali bertumpuk-tumpuk buku pelajaran untuk persiapan UKK. Sedangkan aku ini orang yang kurang mampu memahami pelajaran dengan cepat, sehingga aku merasa pusing ketika mendekati ujian yang terkadang membuatku putus asa dan berakhir pada pilihan yang salah yaitu memilih untuk tidak belajar.